Tanggal
22 Desember , adalah momen spesial bagi seluruh Ibu di Indonesia. Karena
momen tersebut, ibu akan disanjung dan dibahagiakan oleh seluruh anak. Tapi ada
baiknya untuk tidak hanya menyanjung dan membahagiakan ibu di hari ibu saja.
Seperti yang kita tahu, ibu adalah orang melahirkan kita, mengasuh, mendidik,
dan menghabiskan hampir separuh bahkan separuh hidupnya untuk membesarkan kita.
Beliau selalu menyayangi kita tanpa mengharap apapun dari kita karena beliau
ikhlas untuk berjuang kita.
Dalam
islampun, seorang ibu memiliki derajat yang tinggi. Bahkan Allah S.W.T
berfirman dalam surah Al-Luqman ayat 14 yang berbunyi:
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي
عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik)
kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah
yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku
dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman : 14)
Lalu, sebenarnya masih ada lagi keutamaan seorang ibu
seperti yang dilansir dari https://islamindonesia.id
1). Mulia di Mata Allah
“Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga
apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa.” (QS. Al-Ahqaaf: 15)
Keutamaan menjadi ibu dalam Islam yang pertama ialah sebagai sosok yang
mulia dii mata Allah yang telah diberi anugrah untuk mampu meneruskan keturunan
dan mampu mengandung bayi hingga melahirkan. Sebab itu menjadi seorang ibu
wajib bersyukur dan berbahagia apalagi juga terdapat keutamaan doa seorang
ibu yang mustajab.
2).
Sosok yang Kuat
Dan
Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya;
ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan
menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu
bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)
Ibu juga diberi kekuatan Allah untuk mampu tetap kuat dalam keadaan
apapun ketka menganduung seorang bayi, tentu bukanlah hal yang mudah sebab
harus membawa seorang atau bahkan kadang lebih dari satu berada dalam tubuhnya
dan dibawa dalam berbagai aktifitas. Tanpa kekuatan dari Allah hal itu tidak
akan terjadi seperti keutamaan Maryam sebagai ibu yang mulia.
3).
Wajib Dihormati
“Seseorang
datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai
Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu
‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya,
‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’
‘Ibumu!’ ‘Ibumu!, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari: 5971)
Hal ini bukan dimaksud untuk membedakan kasih sayang kepada ibu dan
ayah namun lebih kepada keutamaan menjadi ibu dalam Islam yaitu seorang yang
paling berjasa karena telah melahirkan ke dunia ini dan telah
melakukan amalan ibu hamil menurut Islam agar anaknya lahir dengan
selamat.
4).
Haram untuk Disakiti
“Sesungguhnya
Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian.” (Hadits
shahih, riwayat Bukhari, no. 1407).
Tidak diprkenankan berbuat durhaka kepada ibu sebab ibu adalah
seseorang yang telah banyak berkorban mulai dari mengandung, melahirkan, hingga
senantiasa mencurahkan kasih sayangnya semasa mendidik dan mengurus sampai anak
tersebut menjadi dewasa serta melakukan tugas ibu rumah tangga dalam
Islam dengan penuh keikhlasan.
5).
Wajib untuk Dibahagiakan
“Seseorang
datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan
berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam
keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana
engkau telah membuat keduanya menangis.” (Shahih: HR. Abu Dawud (no. 2528).
Jelas dari hadis tersebut bahwa membuat ibu bahagia lebih baik dari hal
apapun, dalam melakukan urusan apapun wajib meminta restu terhadap ibu terlebih
dahulu atau setidaknya memohon doa kebaikan darinya agar urusan tersebut
berjalan dengan penuh berkah serta terhindar dari azab anak durhaka kepada
ibunya.
6).
Ridhanya adalah Ridha Allah
Dari
‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka
Allah tergantung murka orang tua.“ (Adabul
Mufrod no. 2).
Allah memberi ridha terhadap suatu urusan jika ibunya memberi ridha
pula akan hal tersebut, sebab itu restu dari seorang ibu tak boleh diremehkan
sebab menjadi sesuatu yang penting.
7).
Doanya Mustajab
Ada
tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan
tentang do’a ini: (1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, …” (Hasan: HR. Al-Bukhari).
Mohonlah doa kepada ibu di
setiap urusan sebab doa ibu adaah doa yang mustajab, dalam urusan apapun
sebaiknya selalu mengungkapkan pada beliau agar beliau turut mendoakan.
8).
Banyak Jalan Pahala
“Para
ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang
ingin menyempurnakan penyusuan. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua
tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas
keduanya.” (QS. Al Baqarah: 233)
Keutamaan menjadi ibu dalam Islam akan mendapat pahala bahkan ketika
menyusui dan mengurus anaknya.
9).
Tak boleh Mendapat Perlakuan Kasar
“Hendaklah
kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu,
maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan
janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang
mulia.” (QS. Al Isra: 23)
10).
Teladan yang Mulia
“Dan
berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi
celaka.” (QS. Maryam: 32).
Ibu adalah sosok yang teladan, ibu yang salehah tentu tidak akan
mengajarkan keburukan pada anaknya dan selalu mengajarkan nilai nilai kebaikan
seperti menjauhi sifat sombong seperti Maryam kepada anaknya Nabi Isa.
11).
Pembentuk Generasi Cemerlang
Dengan adanya ibu yang sholehah dan cerdas akan terbentuk generasi yang
cerdas pula dimana memang dalam keseharian sejak kecil anak selalu bersama ibu,
apa yang diajarkan ibu sejak kecil dan kebiasaan apa saja yang ditanamkan, hal
itulah yang akan menjadi ingatannya hingga ia dewasa. Sehingga harus
mengajarkan kebaikan pada anak.
12).
Sosok Penuh Kasih Sayang
Keutamaan menjadi ibu dalam Islam ialah diberi keistimewaan oleh Allah
untuk memiliki rasa kasih sayang yang lebih, ibu tentu selalu mau berkorban
untuk anak yang disayanginya hingga mengorbankan dirinya sendiri, seperti ibu
rela lelah agar anaknya bisa digendong dan tidak kelelahan, terkadang ibu pun
rela tidak makan asal anaknya mendapat makanan.
13).
Terdekat dengan Buah Hati
Karena berada bersama sejak masa kecil, umumnya ibu menjadi sosok yang
paling dekat dengan anaknya. Hal tersebut kadang menjadikan sebuah ikatan batin
atau firasat yang tepat satu sama lain, ketika terjadi sesuatu dengan, ibu
umumnya akan memilikii firasat dalam hatinya, begitu juga sebaliknya ketika
terjadi sesuatu dengan ibunya sang anak pun merasa ada yang mengganjal.
14).
Penerus Keturunan
Jelas bahwa seorang wanitalah yang mengandung dan melanjutkan
keturunan, memang baik laki laki ataupun wanita berperan dalam hal ini karena
manusia tidak mungkin bisa berkembang biak sendiri, tetapi sebagian besar yang
memelihara dan merawat hingga dewasa adalah seorang ibu yang selalu berada di
sisi anaknya dan mendampingi anaknya dalam keadaan apapun.
16).
Memiliki Segala Jenis Ilmu
Ibu tentu memiliki ilmu segalanya, ilmu memasak, ilmu pelajaran, ilmu
tentang rumah, ilmu tentang psikologi anak, hingga ilmu tentang keuangan,
keutamaan menjadi ibu dalam Islam akan mengajarkan banyak hal dan menjadi jalan
untuk seorang wanita mampu menuntut ilmu sebanyak dan seluas-luasnya sehingga
nantinya mampu menjadi jalan kebaikan pula untuk anaknya.
17).
Jalan Menuju Surga
Seorang ibu banyak mendapat jalan surga dari Allah, selama mengandung,
selama melahirkan, hingga selama mengurus anak jika semua itu dilakukannya penuh
cinta dan semata karena Allah dengan menerima keseluruhan kodratnya sebagai
wanita. Hal tersebut akan menjadi jalan surga baginya karena ia harus melewati
banyak rintangan yang menguji kesabaraannya.
18).
Pendidik yang Terbaik
Keutamaan menjadi ibu yang terakhir adalah dalam Islam ialah mampu
menjadi pendidik yang terbaik. Ibu yang salehah dan cerdas akan menanamkan
berbagai ilmu kebaikan untuk anaknya sejak kecil sehingga anaknya pun tumbuh
menjadi seseorang yang cerdas dan hebat. Ibu selalu berjuang apapun keadaan
dirinya untuk bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya.
#PnJ-Sama