Keutamaan Seorang Ibu

Senin, 24 Feb 2020, 10:43:25 WIB - 5617 View
Share

Tanggal 22 Desember , adalah momen spesial bagi seluruh Ibu di Indonesia. Karena momen tersebut, ibu akan disanjung dan dibahagiakan oleh seluruh anak. Tapi ada baiknya untuk tidak hanya menyanjung dan membahagiakan ibu di hari ibu saja. Seperti yang kita tahu, ibu adalah orang melahirkan kita, mengasuh, mendidik, dan menghabiskan hampir separuh bahkan separuh hidupnya untuk membesarkan kita. Beliau selalu menyayangi kita tanpa mengharap apapun dari kita karena beliau ikhlas untuk berjuang kita.

Dalam islampun, seorang ibu memiliki derajat yang tinggi. Bahkan Allah S.W.T berfirman dalam surah Al-Luqman ayat 14 yang berbunyi:

وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman : 14)

          Lalu, sebenarnya masih ada lagi keutamaan seorang ibu seperti yang dilansir dari  https://islamindonesia.id


1). Mulia di Mata Allah

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa.” (QS. Al-Ahqaaf: 15)

Keutamaan menjadi ibu dalam Islam yang pertama ialah sebagai sosok yang mulia dii mata Allah yang telah diberi anugrah untuk mampu meneruskan keturunan dan mampu mengandung bayi hingga melahirkan. Sebab itu menjadi seorang ibu wajib bersyukur dan berbahagia apalagi juga terdapat keutamaan doa seorang ibu yang mustajab.

 

2). Sosok yang Kuat

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS. Luqman: 14)

Ibu juga diberi kekuatan Allah untuk mampu tetap kuat dalam keadaan apapun ketka menganduung seorang bayi, tentu bukanlah hal yang mudah sebab harus membawa seorang atau bahkan kadang lebih dari satu berada dalam tubuhnya dan dibawa dalam berbagai aktifitas. Tanpa kekuatan dari Allah hal itu tidak akan terjadi seperti keutamaan Maryam sebagai ibu yang mulia.

3). Wajib Dihormati

“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ ‘Ibumu!’ ‘Ibumu!, ‘Kemudian ayahmu.’” (HR. Bukhari: 5971)

Hal ini bukan dimaksud untuk membedakan kasih sayang kepada ibu dan ayah namun lebih kepada keutamaan menjadi ibu dalam Islam yaitu seorang yang paling berjasa karena telah melahirkan ke dunia ini dan telah melakukan amalan ibu hamil menurut Islam agar anaknya lahir dengan selamat.

4). Haram untuk Disakiti

Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada ibu-ibu kalian.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407).

Tidak diprkenankan berbuat durhaka kepada ibu sebab ibu adalah seseorang yang telah banyak berkorban mulai dari mengandung, melahirkan, hingga senantiasa mencurahkan kasih sayangnya semasa mendidik dan mengurus sampai anak tersebut menjadi dewasa serta melakukan tugas ibu rumah tangga dalam Islam dengan penuh keikhlasan.

5). Wajib untuk Dibahagiakan

“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.” (Shahih: HR. Abu Dawud (no. 2528).

Jelas dari hadis tersebut bahwa membuat ibu bahagia lebih baik dari hal apapun, dalam melakukan urusan apapun wajib meminta restu terhadap ibu terlebih dahulu atau setidaknya memohon doa kebaikan darinya agar urusan tersebut berjalan dengan penuh berkah serta terhindar dari azab anak durhaka kepada ibunya.

6). Ridhanya adalah Ridha Allah

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua.(Adabul Mufrod no. 2).

Allah memberi ridha terhadap suatu urusan jika ibunya memberi ridha pula akan hal tersebut, sebab itu restu dari seorang ibu tak boleh diremehkan sebab menjadi sesuatu yang penting.

7). Doanya Mustajab

Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini: (1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, …” (Hasan: HR. Al-Bukhari).

 Mohonlah doa kepada ibu di setiap urusan sebab doa ibu adaah doa yang mustajab, dalam urusan apapun sebaiknya selalu mengungkapkan pada beliau agar beliau turut mendoakan.

8). Banyak Jalan Pahala

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua tahun) dengan kerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa atas keduanya.” (QS. Al Baqarah: 233)

Keutamaan menjadi ibu dalam Islam akan mendapat pahala bahkan ketika menyusui dan mengurus anaknya.

9). Tak boleh Mendapat Perlakuan Kasar

“Hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al Isra: 23)

10). Teladan yang Mulia

Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam: 32).

Ibu adalah sosok yang teladan, ibu yang salehah tentu tidak akan mengajarkan keburukan pada anaknya dan selalu mengajarkan nilai nilai kebaikan seperti menjauhi sifat sombong seperti Maryam kepada anaknya Nabi Isa.

11). Pembentuk Generasi Cemerlang

Dengan adanya ibu yang sholehah dan cerdas akan terbentuk generasi yang cerdas pula dimana memang dalam keseharian sejak kecil anak selalu bersama ibu, apa yang diajarkan ibu sejak kecil dan kebiasaan apa saja yang ditanamkan, hal itulah yang akan menjadi ingatannya hingga ia dewasa. Sehingga harus mengajarkan kebaikan pada anak.

12). Sosok Penuh Kasih Sayang

Keutamaan menjadi ibu dalam Islam ialah diberi keistimewaan oleh Allah untuk memiliki rasa kasih sayang yang lebih, ibu tentu selalu mau berkorban untuk anak yang disayanginya hingga mengorbankan dirinya sendiri, seperti ibu rela lelah agar anaknya bisa digendong dan tidak kelelahan, terkadang ibu pun rela tidak makan asal anaknya mendapat makanan.

13). Terdekat dengan Buah Hati

Karena berada bersama sejak masa kecil, umumnya ibu menjadi sosok yang paling dekat dengan anaknya. Hal tersebut kadang menjadikan sebuah ikatan batin atau firasat yang tepat satu sama lain, ketika terjadi sesuatu dengan, ibu umumnya akan memilikii firasat dalam hatinya, begitu juga sebaliknya ketika terjadi sesuatu dengan ibunya sang anak pun merasa ada yang mengganjal.

14). Penerus Keturunan

Jelas bahwa seorang wanitalah yang mengandung dan melanjutkan keturunan, memang baik laki laki ataupun wanita berperan dalam hal ini karena manusia tidak mungkin bisa berkembang biak sendiri, tetapi sebagian besar yang memelihara dan merawat hingga dewasa adalah seorang ibu yang selalu berada di sisi anaknya dan mendampingi anaknya dalam keadaan apapun.

16). Memiliki Segala Jenis Ilmu

Ibu tentu memiliki ilmu segalanya, ilmu memasak, ilmu pelajaran, ilmu tentang rumah, ilmu tentang psikologi anak, hingga ilmu tentang keuangan, keutamaan menjadi ibu dalam Islam akan mengajarkan banyak hal dan menjadi jalan untuk seorang wanita mampu menuntut ilmu sebanyak dan seluas-luasnya sehingga nantinya mampu menjadi jalan kebaikan pula untuk anaknya.

17). Jalan Menuju Surga

Seorang ibu banyak mendapat jalan surga dari Allah, selama mengandung, selama melahirkan, hingga selama mengurus anak jika semua itu dilakukannya penuh cinta dan semata karena Allah dengan menerima keseluruhan kodratnya sebagai wanita. Hal tersebut akan menjadi jalan surga baginya karena ia harus melewati banyak rintangan yang menguji kesabaraannya.

18). Pendidik yang Terbaik

Keutamaan menjadi ibu yang terakhir adalah dalam Islam ialah mampu menjadi pendidik yang terbaik. Ibu yang salehah dan cerdas akan menanamkan berbagai ilmu kebaikan untuk anaknya sejak kecil sehingga anaknya pun tumbuh menjadi seseorang yang cerdas dan hebat. Ibu selalu berjuang apapun keadaan dirinya untuk bisa memberikan yang terbaik untuk anaknya.

 

#PnJ-Sama

PONDOK PESANTREN NURUL ULUM KOTA BLITAR MA Maarif NU didirikan sejak tahun 1994. Semula bernama Madrasah Aliyah Keagamaan (MAK) NU Blitar. Mulai tahun pelajaran 1993/1994 sampai dengan akhir tahun pelajaran 1995/1996 penyelenggaraan pendidikan MAK NU Blitar dilaksanakan di gedung lama, Jl. Semeru 11 Blitar. Kemudian mulai tahun pelajaran 1996/1997 kegiatan pendidikan diselenggarakan di lokasi gedung baru Jl. Ciliwung 52 Blitar.
© 2019 Schz Follow: Facebook Twitter Youtube Instagram LinkedIn